Lelaki itu....
Saat itu butik sedang ramai, aku yang sedang
mengecek setiap baju yang baru di display hari ini. Tiba-tiba Lelaki Itu datang
lalu berlutut di hadapanku , entah dia itu siapa. Aku yang sempat berfikir
bahwa dia itu mungkin sedang depresi atau stress. Tiba-tiba dia berkata “Aku bertahun-tahun mencarimu, tidak ada
kabar dan tidak ada yang tahu alamat rumahmu. Aku yang hampir putus asa ini,
aku ingin meminta maaf atas semua perbuatanku dan sekarang aku sangat menyesal
telah menyia-nyiakanmu.”
“Maaf, kamu siapa? Apakah saya mengenal kamu?”(Rani
berusah untuk mengingat)
“Kamu ga inget sama aku? Aku Rendra pacar kamu yang
dulu”
“Rendra??”
“Iya Rendra Hanggono, kita sempat bertunangan sebelumnya”
(Rendra berusaha keras untuk meyakinkan)
Aku baru ingat sambil aku meminta dia untuk masuk ke Ruangan
kerjaku, karna terlalu banyak pelanggan yang datang dan mungkin akan membuat
mereka menjadi risih.
“Kamu tau dari mana ,Ren klo aku ada disini?”
“Beberapa waktu lalu aku kerumah Wina, untuk tanya
alamat kamu.”
“Trus?”
“Wina ga bilang apa2, dia Cuma kasih kartu nama kamu
aja.”
“Ran, aku benar2 minta maaf Ran. Aku sangat menyesal”
“Owh jadi kamu nyariin aku hanya untuk meminta maaf?
Nanti istri kamu bisa ngacak2 butik aku klo dia tau kamu ada disini.”
“Aku sudah berpisah Ran, dari Sinta”
“Loh kenapa? Bukannya kalian berdua sama2 cinta
mati.”
“Kami sudah tidak cocok, Ran. Sinta pergi dengan
pria lain meninggalkan aku dan anak2,padahal ankku yang berusia 4bulan masih
membutuhkan ASI. dan kami juga sering ribut.”
“Kan kamu dulu yang tiba2 memutuskan untuk
membatalkan pertunangan dan memilih pergi hanya untuk dia”
“Kamu juga kan yang bilang klo Sinta satu2nya wanita
idaman kamu”
“Sekarang aku menyesal, Ran. Aku ingin agar kita
bisa kembali lagi”
“Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih Ren
sama kamu’”
“Makasih untuk apa?”
“Terima kasih karna kamu yang dulu telah menyia2kan
aku, aku bisa kembali menekuni hobiku sebagai seorang Designer sampai akhirnya
aku mempunyai butik sendiri.
“Butik ini awalnya hanya sebagai pelampiasan
saja karna kondisiku yang cukup buruk saat itu, buruk untuk mental dan hatiku.
Bagaimana tidak, undangan sudah tersebar, tapi kamu menghilang entah kemana. Ga
Cuma rasa malu yang aku dan keluargaku tanggung, Itu seperti sebuah aib untuk
keluargaku.”
“Maaf , Ran. Aku benar2 menyesal.Aku berusaha untuk
meminta maaf dengan Ayah dan Ibu mu tapi mereka mengusirku. Aku berusaha
bertamya sama mbak mu , dia malah menamparku.”
Mendengar Rendra
berkata seperti itu, tidak membuatku kaget , karna aku tau bahwa keluargaku
memang keras apalagi putri kesayanganya telah diperlakukan seperti itu.
Ditinggal oleh lelaki yang tidak bertanggung jawab dan sekarang lelaki itu berada dihadapanku.
Tiga
Tahun yang Lalu……..
Seminggu menjelang
pernikahan Rendra menelponku dan membatalkan pernikahan karna Sinta wanita yang
sangat dicintainya saat itu telah berbadan dua dan janin yang ada dirahimya
telah berusia 2 bulan.Sontak aku kaget mendengarnya, seperti petir di siang
bolong.Telponnya langsung ditutup oleh Rendra yang tanpa mengucapkan kata “Maaf”
sama sekali. Setelah menelponku semua kontak bahkan semua akun di sosial
medianya sudah tidak aktif. Aku langsung membuang semua foto2nya ke tong
sampah, aku yang penuh kekecewaan menangis keluar kamar dan menghampiri Ayah dan
Ibu.
“Ayah sama Ibu ga perlu lagi
mengurus pernikahan kami.”
“Loh kenapa ,dek?”
“Karna Rani sama mas Rendra
ga akan menikah bu, jadi semua dibatalkan “
“Apa , Ran batal? Kenapa bisa
batal ? Rendra suruh kerumah menghadap Ayah”
“Itu ga mungkin , Yah.”
“Kenapa ga mungkin?”
“Semua kontaknya sudah ga aktif”
“Semua kontaknya sudah ga aktif”
“Ayah akan telpon orang
tuanya untuk minta penjelasan”
“Yah, tadi mas Rendra bilang
klo selingkuhannya itu telah berbadan dua dan janin yang ada dirahimya telah
berusia 2 bulan.”
Mendengar hal itu Ayah
langsung menelpon calon besannya lalu meminta orang tua Rendra untuk kerumah.
Keesokannya Orang tua Rendra datang kerumah kami untuk meminta maaf dan
megklarifikasi bahwa mereka juga tidak tau apa2 mengenai hubungan Rendra dengan
wanita lain bahkan juga tidak tau anaknya ada dimana. Hadiah pertunangan pun
aku kembalikan, sebagian pembayaran untuk vendor juga telah dibayar oleh pihak
Rendra untuk meanggung rasa malu karna perbuatan anaknya.
Ayah dan Ibu akhirnya
memutuskan untuk mengirimku ke Paris untuk sekolah fashion design disana.
“Sebenarnya aku sudah
memaafkanmu , Ren hingga pada akhirnya aku benar2 lupa tentang kamu siapa kamu.”
“Maaf , Ran”
“Mau gimana lagi toh
nasi juga sudah menjadi bubur, iya bubur yang tlah basi. Klo pun kamu sesalin
juga percuma”
“Percuma kenapa Ran?
“Sebulan lagi aku akan
menikah”
“Maaf, Ran aku ga tau.”
“Iya ga apa2 ko.”
“Semoga dia bisa
menjadi pendamping yang baik , tidak seperti aku”
“Dia lelaki yang baik,
memperlakukan aku seperti seorang putri keraton”
Terdengar suara ketukan
pintu dari luar.
“Iya silahkan masuk”
Sosok pria dengan
menggunakan kemeja batik serta membawa sebucket Bunga sedang berjalan
dihadapanku. Sosok yang selalu membuatku terpukau sampai saat ini.
“Oia Ren, kenalin ini Frans
calon pengantin prianya. Oia Frans ini Rendra”
Aku pun cepat2 mencari
alasan untuk keluar agar bisa meninggalkan Rendra, lebih tepatnya mengusir
Rendra secara halus.
“Oia Ren, aku ada acara
sama Frans , kamu mau pulang atau masih mau disini?”
“Aku juga harus kembali
ke kantor, Ran. Maaf telah menggangu waktu kamu”
“Terima kasih Ren telah
berkunjung”
Aku langsung kirim SMS
untuk Rendra
Ren, sebelumnya aku minta maaf banget. Jangan pernah kamu datang ke butikku lagi
apalagi datang kepernikahanku.Aku tidak ingin ada keributan disana, apalagi
Ayah dan keluarga besarku benar2 murka sama kamu.Tolong hargai permintaanku.
Terima kasih.Rani
Comments