Kelewat Galau

Di Umur yang menginjak di 20 tahunan dimana masa umur yang rawan “Galau”, contoh yang sering kita dengar

Ø  Liat temen2 banyak yang udah nikah  (ko gue belum nikah2 sih?)jadi “Galau”
Ø  Liat temen2 udah pada punya anak ( temen2 yg lain udah pada punya anak, lah gue jangan kan punya anak nikah aja belum) jadi “Galau”
Ø  Liat temen2 udah pada lulus kuliah (yang lain udah pada lulus gue masih aja sibuk kuliah yg kadang masih bolos karna bentrok sama jadwal kerja ) jadi “Galau”
Ø  Liat temen2 pada update malam mingguan sama pacarnya (enak ya yang pada punya pacar bisa malmingan sama pacarnya, lah gue masih aja dirumah Cuma nonton TV ) jadi “Galau”
Ø  Liat temen2 pada upload Screen shot Vcall sama pacarnya (enak ya yang bisa vcall sama pacarnya, gue di chat jg jarang) jadi “Galau” jadi “Baper”

Masih banyak ya contohnya, emang sih di umur segitu harusnya sebagian target harus udah goal ya dalam arti kata udah terwujud walau pun belum semuanya. Tapi yang harus kita ingat, sebagian orang punya timer prosesnya masing2. Entah ada yang cepat terwujud, ada yang pas target ada juga yang lama, sebab Tuhan selalu punya rencana pada masing2 hambaNya. Atau mungkin karna usahanya belum maksimal jadi masih di pending #PositiveThinking aja dulu jangan sampai ya terucap dari mulut kita kata2 “Tuhan Ga adil sama gue” bisa2 Tuhan murka loch kan serem jadinya, karena efek kebanyakan “Galau”.

Tapi guys, dari contoh2 realita di atas, masih ada loch sebagian yang memfokuskan diri untuk berjuang sekaligus menata masa depannya supaya matang. Mungkin dalam diri mereka udah ditanam tekad yang kuat Guys “Gue harus bisa ini itu or bla bla bla” memprioritaskan orang tua beserta targetnya sebelum membahagiakan pasangan hidupnya.

Terkadang kita  terlalu sering memandang ke atas melihat orang lain yang tidak kita miliki. Contoh:
*       Ketika melihat teman2 yang lain sudah menikah ,tapi kita masih sama lajang dalam hati langsung “Galau” kaya contoh di atas ya Guys, tapi coba di liat ke bawah bukankah kita masih beruntung ketimbang kita sudah hampir menikah tapi gagal. Apa kita udah siap untuk merasakan hal yang seperti itu?  Banyak status disosmed yang diposting melulu soal “Menikah” . Menikah itu memang sebuah keharusan  tapi kalau secara moril, materil,lahir,batin belum siap gimana apa harus di paksain? Menikah itu memang Baik tapi jangan sampai karna sebuah paksaan jadi ga Baik. (Coba tanya orang tua or pak ustazd or yang lebih berpengalaman biar ga tersesat siapa tau ga bawa GPS, nah loh kan )

*       Ketika orang lain sudah punya mobil mewah , sedangkan kita hanya punya mobil keluarga yang dapat menampung hingga 8orang , coba dilihat kebawah ada sebagian keluarga yang sudah mempunyai lebih dari 2 orang anak tapi masih menggunakan sebuah motor tua yang untuk mengangkut mereka. Sudah pasti kehidupan kalian jauh lebih baik kan?terlalu jauh memandang kebawa mungkin, tapi bukankan itu baik untuk mengukur sebarapa jauh kamu dapat ber”Syukur” atas ke”Galau”an mu itu!

*       Ketika kita sering mengeluh karena kelelahan sedangkan ada sebagian orang yang masih gigih usahanya walau fisiknya tidak sempurna. Nahkan di contoh ini Galau tiba2 jadi kata mengeluh. Over Galau bisa jadi ujung2 nya ngeluh.


Jangan sampai Karena sikap yang terlampau atau kelewat Galau yang bergeser jadi kata “Mengeluh”,sehingga Tuhan mengambil NikmatNya yang telah diberikan pada kita.
Tetap syukuri apa yang telah kita miliki, kalau belum dimiliki janagn lupa terus  berusaha. Jangan Sampai Over Galau di Era yang rentan dengan”Galau”.




Comments

Popular posts from this blog

5 Musibah Bencana Alam Terparah yang Terjadi Sepanjang Tahun 2018

Dalam 10 Menit, Menu Sahur Praktis Ini Bisa Tersaji di Meja Makan!

9 Meme Dilan 1990 yang Dijamin Bikin Kamu Ngakak tak Henti ala mamikos.com