Ma'af(kan) Aku...
Tiba-tiba ada suara ketukan pintu di luar kamarku...
"Papah, ada apa tumben ke kamar Amanda?"
"Kamu belum tidur, nak?"
"Belum, Pah ada apa ya?" ucapku dgn ekspresi bingung
"Kita ke ruang tamu, yuk ada yg mau papah bicarakan." ucap papah dgn nada datar
Aku pun mengikuti papah ke ruang tamu dan ternyata sudah ada mamah yg duduk disana
"Sini nak duduk deket mamah." ucap mamah sambil tersenyum dgn penuh tanda Tanya
"Ada apa ini mah ??" makin penasaran
" Lusa papah mamah mau ke rumah eyang putri di Salatiga"
"kok mendadak banget pah, emang eyang sakit apa?"
" Kolestrolnya eyang tinggi lagi, tapi kemarin eyang telpon nanyain kamu katanya kapan mau dilamar sama Alva? papa jawab aja nanti mau tanya Amanda gimana kepastiannya. Dari situ papah baru kepikiran klo kamu emang sudah cukup untuk menikah"
"Trus eyang tanya apalagi?"
"Eyang juga bilang , klo emang ga ada kepastian antara kamu sama Alva , eyang mau jodohin kamu sama cucu nya temen eyang yg masih pendidikan di Luar Negri"
" Di jodohin, pah? manda ga salah denger?" ucap aku dgn ekspresi kaget
"Papah sama mamah ngerti kok klo kamu berharap bisa nikah sama Alva, kita pun juga tau klo karir, pendidikan dan background keluarganya memang bagus, tapi kan udah cukup lama berteman dekat sudah 6 tahun dan bln depan kamu wisuda"
"Nak, bukan maksud papah sama mamah untuk pisahin kalian tapi kamu juga harus tegas"
"iya mah, nti manda coba omongin lagi sama Alva."
"Papah sama mamah pergi untuk beberapa hari, kamu coba pikirin lagi masa depan kamu tetap lanjut dgn Alva atau perjodohan itu akan dilakukan"
"Iya ,pah. manda akan ambil keputusan secepatnya, manda tidur duluan ya pah mah."
Sesampainya di kamar mataku langsung meneteskan air mata, ada apa dengan hari ini, bukan hanya ingin marah tapi juga ingin berteriak sekencang-kencangnya...
Dua hari kemudian .
Lebih baik kita usai di sini
Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati
Bukannya aku mudah menyerah, tapi bijaksana
Mengerti kapan harus berhenti
Ku kan menunggu tapi tak selamanya
Tak akan jera kupercaya cinta
Manis dan pahitnya kan kuterima
Kini kisah kita akhiri dengan makna
(Backsound "Usai Di Sini : Raisa ")
Disisi Lain Alva yang sedang dalam perjalanan perjalanan langsung menambah kecepatan pada mobilnya agar cepat sampai kerumahkukerumahku, lalu terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras
"Alva, kamu punya etika ga sih ? ngetuk pintu rumah orang kaya mau ngajak brantem"
"Aku ga ngerti ya sama kamu yg tiba2 chat kya gitu."
" Aku cape al , kita debat mulu ga ada ujungnya Dan itu biking aku semakin ragu sama kamu"
"Aku kan udah bilang sama kamu please tunggu sampai aku siap ."
"Maaf , Al aku ga bisa " ucapku dgn tegas
Penantian yg tak berujung hanya membuatku sesak Dan cukup menyesal terlalu banyak waktu yg terbuang sia-sia.
End
Comments